BERDIKARI – Kemunculan gambar tabung LPG 3 kg warna pink dengan tulisan non subsidi di medsos membuat heboh publik.
Pasalnya, LPG 3 kg pink itu disebut-sebut bakal menggantikan gas melon subsidi pemerintah.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri memastikan bahwa kabar beredar yang menyebut gas LPG 3 kg pink akan segera hadir adalah hoax.
Hal itu ditegaskannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Simon memastikan, Pertamina hanya menjual gas non subsidi dengan volume 5 kg dan 12 kg.
“Pada saat ini Pertamina hanya menjual untuk yang non subsidi hanya kemasan yang 5 kg dan 12 kg.
Jadi tidak ada 3 kg yang berwarna pink yang non subsidi,” ujar Simon seperti dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.
Dia membeberkan, gas LPG 3 kg pink memang pernah diedarkan oleh Pertamina pada tahun 2018 silam.
Namun, itu belum bersifat komersil hanya diedarkan dalam area terbatas guna melakukan uji pasar.
Simon menyebut, gas LPG 3 kg pink sempat dilakukan uji coba sebanyak 2.000 tabung.
Sebarannya hanya di Jakarta dan Surabaya dengan masing-masing 1.000 tabung per daerah.
“Dilakukan untuk melihat bagaimana respons pasar utamanya kalangan menengah yang tidak disubsidi dan bisa mendapatkan ukuran yang jauh lebih kecil.
Itu hanya di tahun 2018, sehingga kami sampaikan berita itu adalah berita hoax,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membenarkan produk tersebut diluncurkan tahun 2018.
Meskipun saat ini barang itu dianggap seolah-olah beredar di masyarakat.
Narasi itu beredar di tengah kebijakan baru pemerintah yang melarang pengecer untuk menjual LPG 3 kg.
Bahlil menduga, ada pihak yang tidak nyaman dengan kebijakan baru pemerintah untuk menata ulang pendistribusian LPG 3 kg.
Padahal ia menegaskan pemerintah tetap memperhatikan nasib pengecer.
“Memang Pertamina nggak pernah mengeluarkan, itu 2018 tapi ini kan di seolah-olah bahwa ada nah jawabannya seperti apa.
Memang ada yang tidak nyaman ketika kita mau tertibkan proses untuk pendistribusian daripada pengecer.
Tapi kita sayangi, kita hormati pengecer dan pasti kita akan memberikan yang terbaik untuk rakyat,” pungkas Bahlil. (Mat)