BERDIKARI – Debat publik kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Utara pada pemilihan serentak tahun 2024 digelar Rabu (13/11/2024).
Debat kedua ini digelar di tempat yang sama dengan debat perdana yakni di Hotel Novotel Palembang.
Ketiga paslon kembali adu visi visi, dan program kerja masing-masing jika terpilih.
Pada debat perdana, dari tiga paslon itu pasangan Devi Suhartoni dan Junius Wahyudi (Devi-Yudi) dinilai paling menguasai panggung debat.
Di debat kedua ini, paslon Devi-Yudi kembali dinilai mengungguli dua pasangan kandidat lainnya.
“Debat kedua ini kami lihat masih Devi-Yudi yang unggul,” ujar tokoh masyarakat, Muhammad Najjah dibincangi KoranBerdikari.com, Rabu malam.
Najjah yang sebelumnya pada debat perdana menilai paslon Devi-Yudi yang paling menguasai panggung debat.
Dia mengaku mulanya belum memiliki pilihan atau dukungan pada Pilkada Musi Rawas Utara tahun 2024 ini.
Namun setelah menonton debat perdana dan kedua secara keseluruhan, pilihannya untuk mencoblos pada 27 November 2024 nanti sudah terarah.
“Insyaallah setelah kami nonton debat pertama dan kedua, insyaallah pilihan kami sudah mantap,” katanya.
Meski begitu, Najjah belum mau terang-terangan menyebutkan paslon mana yang akan dicoblosnya pada tanggal 27 November 2024 nanti.
Sebab kata dia, pilihan politik setiap warga negara merupakan rahasia, sesuai dengan prinsip Pemilu itu sendiri.
“Prinsip Pemilu itu ada namanya langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Di situ ada prinsip rahasia, saya juga bukan tim sukses, saya warga biasa, saya memilih berdasarkan visi misi dan program kerja,” ujarnya.
Walaupun enggan menyebutkan arah dukungan pada Pilkada 2024 ini, Najjah sempat memuji kemajuan Musi Rawas Utara ketika dipimpin Bupati Devi Suhartoni.
“Kita harus akui juga Bapak Devi Suhartoni sudah membuat Musi Rawas Utara ini perlahan menjadi lebih baik,” katanya.
Dia memuji kebijakan Devi Suhartoni salah satunya di bidang pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Sebab, kata dia, akses mobilitas masyarakat merupakan kebutuhan dengan skala super prioritas.
“Akses jalan banyak yang sudah dibangun, misalnya jalan dari Nibung mau ke Rawas Ilir, dulu tanah merah, waduh susah sekali lewat sana, sekarang aspal hitam, tidak ada kendala lagi,” katanya.
Najjah juga mengaku sangat mendukung kebijakan Devi Suhartoni yang menutup pesta malam.
“Kata beliau kalau terpilih lagi pesta malam tetap ditutup, saya pribadi sangat setuju, kalau itu dibuka lagi artinya terjadi kemunduran bukan kemajuan,” ujarnya. (*)